Jakarta, kpu.go.id – Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI), Jusuf Kalla menilai kehadiran observer/pemantau dari luar negeri dalam kegiatan Electon Visit Program (EVP) of Regional Election 2015 yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menjadi bukti bahwa proses demokrasi di Indonesia berjalan dengan baik, Selasa (8/12).“Terima kasih atas kehadiran para observer, Indonesia perlu anda semua untuk melihatnya sebagai judgement, sebagai bukti bahwa demokrasi Indonesia berjalan dengan baik, transparan dan terbuka,” tutur Jusuf Kalla di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan Nomor 6, Jakarta.Ia mengatakan, pemilihan yang berlangsung di Indonesia berjalan dengan baik. Meskipun ada beberapa riak persoalan, secara umum pelaksanaan pemilihan di Indonesia berjalan dengan aman, tertib, sekaligus transparan dan terbuka.“Pengalaman selama pemilu (pemilihan umum), kita bersyukur tidak menimbulkan gejolak yang berlebihan. In Indonesia no fatal problem. Sometimes there’s a broken windows of KPU office, but it’s ok. Saya harap momen ini menjadi bagian yang baik bahwa demokrasi di Indonesia dapat dijaga dengan baik tanpa konflik,” Jusuf Kalla berkata.Jusuf Kalla menjelaskan, sebelum ada kebijakan untuk membuat efisien pelaksanaan pilkada, penyelenggaraan pemilihan di daerah bisa berlangsung dua kali dalam satu minggu.“Awalnya setiap minggu ada 2 pemilu di kabupaten-kabupaten/kota. Jadi awalnya pemilihan di 269 daerah dilaksanakan dalam 269 hari. Bayangkan betapa beratnya tugas KPU mengontrol jalannya pemilihan di daerah, sehingga ini perlu diefisiensikan,” lanjut Jusuf Kalla.Jusuf Kalla memukul gong tanda diresmikanya EVP 2015 disaksikan oleh Ketua KPU RI, Husni Kamil Manik. Selain diikuti oleh lembaga penyelenggara pemilu negara tetangga, EVP 2015 juga diikuti oleh kedubes dari 25 negara sahabat, LSM pemerhati pemilu nasional & internasional, akademisi perguruan tinggi di Indonesia, serta kementerian/lembaga negara terkait.Dengan adanya kebijakan penyerentakkan pelaksanaan pilkada, Jusuf Kalla berpandangan hal itu bisa membuat proses pilkada lebih efisien.“Nah dalam rangka efisiensi dan mengatur agar penyelenggaraanya lebih baik, maka pemilihan di daerah hanya dilaksanakan 2 kali dalam 5 tahun. Ini yang kita sebut pada besok hari sebagai pilkada serentak, ada 269 pemilihan dilaksanakan dalam satu hari,” jelas Jusuf Kalla.Selain isu transparansi dan keamanan, Wapres RI yang akrab dengan sapaan JK tersebut menjelaskan bahwa Negara Indonesia menghargai suara perempuan. Ia mengatakan bahwa suara dan hak perempuan sama bermaknanya dengan hak dan suara laki-laki.“Di Indonesia suara perempuan sama saja. Di Pemilihan Tangsel (Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Tangerang Selatan) semua calon ada tokoh perempuan. Ini penting bahwa perempuan dan laki-laki setara dalam proses demokrasi,” ujar JK.JK secara khusus mengapresiasi KPU yang sanggup menjaga independensinya sebagai penyelenggara pemilihan yang netral dan kredibel.“Terima kasih kepada saudara-saudara KPU yang telah menjamin suatu netralitas yang baik, juga independen dan kredibel dalam menyelenggarakan pemilihan. Untuk para obserbver sekali lagi terima kasih atas kehadiran anda dalam pemilukada di Indonesia ini,” kata dia. (rap/red. FOTO KPU/dosen/Hupmas)