Medan, kpu.go.id - Usai dibuka Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pramono Ubaid Tanthowi, Focus Group Discussion (FGD) evaluasi Pemilihan Serentak 2015-2018 Selasa (23/10/2018) di Universitas Sumatera Utara (USU) berlanjut dengan diskusi panel.Di kesempatan pertama Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Fritz Edward Siregar menjelaskan tentang hasil pengawasan lembaganya terkait penyelenggaraan pemilihan serentak di tiga edisi. Menurut dia yang perlu menjadi sorotan adalah bertambahnya daerah yang melaksanakan pemilihan calon tunggal atau sering disebut kotak kosong.Di kesempatan selanjutnya Dekan Fisip Universitas Sumatera Utara (USU), Muryanto Amin memaparkan hasil riset tentang kandidasi, regulasi, masalah dan implikasinya. Hasil riset yang disajikan dalam bentuk literatur review ini melihat beberapa kajian pemilihan serentak seperti komitmen antara partai politik dan calon yang dinilai sangat dominan, isu dinasti politik masih kental di pemilihan kepala daerah, paslon tunggal yang kemudian memunculkan resistensi pemilih dan pemimpin terpilih serta masih minimnya isu perempuan dan masih tingginya pragmatisme partai politik dengan lebih mengutamakan calon berbasis popularitas dan modal kuat ketimbang kompetensi.Sementara itu Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini mendorong keterwakilan perempuan yang lebih tinggi didalam proses kepemiluan di Indonesia. Mulai dari kepengurusan partai politik dia menilai jumlahnya semestinya bisa lebih dari 30 persen. (hupmas kpu james/foto: james/ed diR)