Jakarta, kpu.go.id – Bentuk transparansi atas kerja yang tengah dan telah dilakukan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Kamis (25/4/2019) mengajak lima sekretaris partai politik pendukung pasangan calon (paslon) 02 untuk melihat secara langsung server milik KPU.
Kegiatan yang juga diliput oleh media massa cetak, elektronik maupun online ini juga untuk merespon tudingan segelintir pihak, yang menyebarkan berita bohong (hoaks) yang menyebut server KPU berada diluar negeri.
“Ini dilakukan semata menjaga dan menjamin pemilu berlangsung luber dan jurdil,” ujar Ketua KPU Arief Budiman usai menerima lima sekretaris.
Menurut Arief pihaknya sangat terbuka dengan masukan dan kritikan dari masyarakat. Namun demikian dia berharap agar masukan dan kritikan tersebut diberikan tidak menyertakan berita bohong.
Sementara itu dikesempatan berbeda Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani menyebut jika kedatangannya bersama rombongan adalah bagian dari silaturahmi dengan penyelenggara pemilu. Dia juga menyampaikan dukacita atas wafatnya penyelenggara pemilu disejumlah daerah pasca penyelenggaraan Pemilu Serentak 2019. “Ini kami diskusikan kenapa sampai banyak. Kami diskusi dan mendapat penjelasan,” kata Muzani.
Lebih lanjut dia berharap kedepan proses rekrutmen para penyelenggara pemilu khususnya adhoc dapat menyertakan syarat kesehatan jasmani dan rohani. Dan tidak kalah penting menurut dia agar para penyelenggara dilindungi dengan jaminan asuransi. (hupmas kpu ri dianR/foto: ieam/ed diR)
Transparan, KPU Silakan Sekretaris Parpol BPN 02 Pantau Server Pemilu
Jakarta, kpu.go.id – Bentuk transparansi atas kerja yang tengah dan telah dilakukan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Kamis (25/4/2019) mengajak lima sekretaris partai politik pendukung pasangan calon (paslon) 02 untuk melihat secara langsung server milik KPU.
Kegiatan yang juga diliput oleh media massa cetak, elektronik maupun online ini juga untuk merespon tudingan segelintir pihak, yang menyebarkan berita bohong (hoaks) yang menyebut server KPU berada diluar negeri.
“Ini dilakukan semata menjaga dan menjamin pemilu berlangsung luber dan jurdil,” ujar Ketua KPU Arief Budiman usai menerima lima sekretaris.
Menurut Arief pihaknya sangat terbuka dengan masukan dan kritikan dari masyarakat. Namun demikian dia berharap agar masukan dan kritikan tersebut diberikan tidak menyertakan berita bohong.
Sementara itu dikesempatan berbeda Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani menyebut jika kedatangannya bersama rombongan adalah bagian dari silaturahmi dengan penyelenggara pemilu. Dia juga menyampaikan dukacita atas wafatnya penyelenggara pemilu disejumlah daerah pasca penyelenggaraan Pemilu Serentak 2019. “Ini kami diskusikan kenapa sampai banyak. Kami diskusi dan mendapat penjelasan,” kata Muzani.
Lebih lanjut dia berharap kedepan proses rekrutmen para penyelenggara pemilu khususnya adhoc dapat menyertakan syarat kesehatan jasmani dan rohani. Dan tidak kalah penting menurut dia agar para penyelenggara dilindungi dengan jaminan asuransi. (hupmas kpu ri dianR/foto: ieam/ed diR)
rta, kpu.go.id – Bentuk transparansi atas kerja yang tengah dan telah dilakukan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Kamis (25/4/2019) mengajak lima sekretaris partai politik pendukung pasangan calon (paslon) 02 untuk melihat secara langsung server milik KPU.
Kegiatan yang juga diliput oleh media massa cetak, elektronik maupun online ini juga untuk merespon tudingan segelintir pihak, yang menyebarkan berita bohong (hoaks) yang menyebut server KPU berada diluar negeri.
“Ini dilakukan semata menjaga dan menjamin pemilu berlangsung luber dan jurdil,” ujar Ketua KPU Arief Budiman usai menerima lima sekretaris.
Menurut Arief pihaknya sangat terbuka dengan masukan dan kritikan dari masyarakat. Namun demikian dia berharap agar masukan dan kritikan tersebut diberikan tidak menyertakan berita bohong.
Sementara itu dikesempatan berbeda Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani menyebut jika kedatangannya bersama rombongan adalah bagian dari silaturahmi dengan penyelenggara pemilu. Dia juga menyampaikan dukacita atas wafatnya penyelenggara pemilu disejumlah daerah pasca penyelenggaraan Pemilu Serentak 2019. “Ini kami diskusikan kenapa sampai banyak. Kami diskusi dan mendapat penjelasan,” kata Muzani.
Lebih lanjut dia berharap kedepan proses rekrutmen para penyelenggara pemilu khususnya adhoc dapat menyertakan syarat kesehatan jasmani dan rohani. Dan tidak kalah penting menurut dia agar para penyelenggara dilindungi dengan jaminan asuransi. (hupmas kpu ri dianR/foto: ieam/ed diR)