
Jakarta, kpu.go.id - Tiga hari jelang Debat Kelima Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Pemilu 2019, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mengikat komitmen para panelis dan dua moderator dengan menandatangani pakta integritas. Penandatanganan kesepakatan untuk bersikap netral, adil, berintegritas ini dilakukan Rabu (10/4/2019) siang dan disaksikan oleh Ketua dan sejumlah Anggota KPU RI. Kegiatan penandatanganan diawali dengan sambutan Ketua KPU RI Arief Budiman yang menegaskan pentingnya semua pihak yang terlibat dalam menyiapkan acara debat untuk bersikap adil, berintegritas dan tidak memihak. Terlebih Debat Kelima yang menurut Arief akan menjadi puncak dari kegiatan kampanye yang telah berlangsung selama beberapa bulan terakhir. "Debat Kelima jadi penting, karena kultur kita di antara banyak tahapan yang sudah dijalankan biasanya klimaks itu bagian akhir," ujar Arief. Arief pun secara khusus berharap kepada panelis untuk menyiapkan pertanyaan yang dapat memberikan gambaran kepada masyarakat tentang perhatian calon kepada isu yang akan diangkat. Seperti diketahui tema Debat Kelima akan mengangkat isu tentang Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial, Keuangan dan Investasi serta Perdagangan dan Industri. "Jadi mohon ini bisa dipoles sehingga publik dapat referensi yang cukup penting untuk menentukan informasi masukan siapa yang akan dipilih," tambah Arief. Tutup dengan Damai Pada Debat Kelima ini sendiri, Arief juga memberikan sedikit bocoran terkait teknis pelaksanaan acara. Dimana nanti akan ada prosesi pembacaan doa bersama yang akan dipimpin oleh tokoh agama Islam. Selain itu berdasarkan permintaan tim paslon peserta debat, maka undangan yang dialokasikan untuk tim peserta akan ditambah menjadi masing-masing 150 orang. "Mudah-mudahan Debat Kelima bisa berlangsung baik dan lancar. Ini akan jadi perhatian banyak pihak mengingat Debat Kelima waktunya bersamaan dengan kampanye paslon," lanjut Arief. Kordinator panelis Debat Kelima, Muhammad Nasih memastikan komitmen berintegritas dari para panelis untuk menjadikan debat berkualitas dan penutup yang manis bagi masyarakat. "Kami selalu berkomitmen untuk menjadi panelis yang objektif dan membawa Debat Kelima sesuai harapan kita semua dan membantu masyarakat menentukan pilihan datang ke TPS," ujar Nasih. Pria yang juga menjabat Rektor Unair pun menjanjikan pertanyaan yang berkualitas dan mampu mengeluarkan potensi para paslon, namun tetap memegang prinsip berimbang, ilmiah serta objektif. Komitmen yang sama juga disampaikan dua moderator, Balques Manisang serta Tomy Ristanto yang akan berupaya mengawal jalannya Debat Kelima yang menarik dan bisa mudah diterima oleh masyarakat. "Kami disini merasa terhormat dan tertantang karena akan membawakan apa yang sudah diramu oleh panelis, agar bs ditangkap dengan baik oleh seluruh paslon. Kita mungkin tidak bisa memenuhi ekspektasi semua orang tapi akan berusaha maksimal," tegas Balques. "Ini ajang untuk menyampaikan visi misi terakhir, program kerja dan janji. Oleh karena itu kami mengajak masyarakat khususnya milenial untuk menonton debat pamungkas ini. Lihat langsung janji yang disampaikan, jangan hanya berdasarkan media sosial, omongan orang, ayo kita jadi saksi dan sukseskan debat ini," tutup Tomy. Hadir turut menyaksikan penandatanganan ini Anggota KPU RI Evi Novida Ginting Manik, Viryan serta Pramono Ubaid Tanthowi. Sementara itu 9 panelis lain yang melakukan penandatanganan di antaranya Guru besar FEB Universitas Tanjungpura Prof. Eddy Suratman, Dosen FEB UIN Syarif Hidayatullah Dr. Muhammad Arief Mufraini, Dekan FEB Universitas Diponegoro Dr Suharton, Dekan FEB Universitas Sam Ratulangi Dr Herman Karamoy, Dekan FEB Universitas Udayana Dr I Nyoman Mahaendra Yasa, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Andalas Dr. Harif Amali Riva'i, Guru Besar ITB Prof. Dr. Ir. Dermawan Wibisono, Dosen Community Development Unika Soegijapranata Semarang, Tukiman Taruno Sayoga, Direktur Eksekutif Indonesia Global Justice (IGJ) Rahmi Hertanti. (hupmas kpu ri dianR/foto: dosen/ed diR)