Jakarta, kpu.go.id – Pemilu yang akan berlangsung 17 April 2019 menyimpan harapan besar masyarakat akan hadirnya demokrasi yang jauh lebih baik. Cita-cita yang harus juga dijaga oleh penyelenggara pemilu dengan bekerja sungguh-sungguh, memastikan pesta demokrasi berlangsung luber dan jurdil serta berintegritas baik proses maupun hasilnya.
Pesan tersebut disampaikan Ketua KPU Arief Budiman saat memberi arahan perdana, kepada 77 anggota KPU provinsi dan kabupaten/kota 2019-2024 yang baru dilantik, di Jakarta Rabu (20/2/2019). Kepada mereka yang baru menjabat, pria asal Jawa Timur menginginkan apabila pesan tersebut sampai didalam benak jajarannya. Dengan begitu mereka akan bekerja sungguh-sungguh hingga berakhirnya masa jabatan. “Kalau anda sadar bahwa pemilu mengambil peran strategis, apakah cita-cita bangsa dapat diwujudkan atau tidak, maka anda akan bekerja sungguh-sungguh. Bahwa untuk mencapai kesejahteraan, kemakmuran diawali dari pemilu,” ujar Arief.
Arief juga mengingatkan bahwa Pemilu 2019 memiliki karakteristik yang berbeda dibanding pemilu sebelumnya. Proses penyelenggaraan serentak harus disikapi oleh jajaran penyelenggara dengan pengetahuan yang mumpuni sehingga mampu meminimalisir kesalahan. “Kalau salah kita menyelenggarakan pemilu, maka risiko itu akan rusak semua,” tegas Arief.
Terakhir Arief berharap agar jajarannya mampu menjaga fisik ditengah padatnya jadwal tahapan pemilu. Meskipun sebagai penyelenggara, adalah hal biasa bekerja tidak mengenal waktu, terutama menjelang hari pemungutan suara.
Untuk diketahui, 77 anggota KPU provinsi dan kab/kota yang dilantik bertugas untuk KPU Provinsi Jawa Timur, KPU Provinsi Riau, KPU Kab Langkat, KPU Kab Padanglawas, KPU Kab Kubu Raya, KPU Kab Jeneponto, KPU Kab Dompu, KPU Kab Bima, KPU Kab Sumbawa, KPU Kab Sumbawa Barat, KPU Kab Lombok Barat, KPU Kota Bima, KPU Kab Lombok Timur, KPU Kab Lombok Utara serta KPU Kab Intan Jaya.
Jadilah Pemimpin yang Menginspirasi
Sementara itu pada sesi orientasi tugas Anggota KPU Provinsi, Kabupaten/Kota 2019-2024, Arief menjelaskan arti pemimpin (leader) dan pengatur (manage). Bagaimana leader menurut dia harus mampu membangun (develop) sementara manager bersifat menata (maintenance).
Tidak hanya itu leader menurut dia juga harus menginspirasi, memengaruhi, memberikan contoh yang baik dan menjadi panutan bagi jajaran yang dipimpinnya. Sementara manager bersifat memberikan perintah.
Kedua hal ini menurut Arief ada didalam kelembagaan KPU. Dan dia berharap agar nilai-nilai tersebut dipahami sehingga kerja dan tugas yang dijalani tidak bertabrakan.
Disesi pemaparan materi, Anggota KPU RI Evi Novida Ginting Manik menekankan pentingnya orientasi tugas bagi anggota KPU yang baru dilantik sebagai sarana menyamakan persepsi. Tidak hanya itu kegiatan ini juga bisa digunakan untuk memperdalam pengetahuan terkait aturan dan hal-hal yang berkaitan dengan kelembagaan. “Orientasi tugas ini bagian dari penguatan kelembagaan,” kata Evi.
Apalagi menurut Evi ada beberapa aturan yang baru dan harus segera dipahami oleh penyelenggara yang baru dilantik. Aturan mengenai tata kerja KPU salah satunya yang menurut dia perlu diperhatikan dalam kaitannya untuk memperkuat organisasi. (hupmas kpu ri dianR/foto: dosen/ed diR)